Sabtu, 04 Februari 2012

"Ujian Q Term 1 "

Alhamdulilah Ya Rabb..
sesuatu yang tertanam di fikiran ini,, terasa luluh. Bahkan nyaris “sirna”.
Semua hal yang selama ini aku anggap beban, dan itu terasa berton-ton beratnya.. (mendramatisir bgd ya^^).
Dan kini usai sudah ujian term 1, masa kuliahku tingkat 3 di al-Azhar University.

Sayang rasanya, detik-detik waktu dalam mencari sebuah ilmu hilang begitu saja, tanpa ada hal yang membekas dari sebuah arti jerih payah. akan ku coba menulis secuil pengetahuan, yang tak sengaja kudapatkan di term ini. dan kenyataanya itu adalah hal yang baru bagiku.

1] Akhlaq Falsafi (Dukturah Alaa’)

Akhlaq..?? awalnya aku sendiripun bingung, kenapa pelajaran akhlaq muncul dalam jurusanku?? Hmm akhirnya aku mulai mencoba mengerti, dengan adanya paparan dukturah Alaa’ yang begitu memukau. Beliau salah seorang dosen Favoritku dikampus.^^

Dalam pelajaran ini, menguak permasalah akhlak seorang manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. Namun dalam dalam jurusanku ini “akhlak Manusia” dibidik dari sudut pandang kaum mu’tazilah, asy’ari, dan sufisme.

ð Kaum mu’tazilah (orang-orang yang memprioritaskan akal) mereka beranggapan bahwa “Akhlak manusia” dalam artian baik buruk sifat manusia, bisa ditinjau dari “akal”, tanpa ada hukum syar’i yang dapat membatasi (baca: mengatur) sikap manusia. Ketika seorang manusia beranggapan perbuatan itu baik maka akan baik, dan jika buruk maka akan buruk.

ð Kaum Asy’ari (orang-orang yang berpegang pada nash) mereka pempunyai keyakinan, bahwa manusia adalah sosok makhluk yang lemah (baca: perlu dibimbing). Dengan itu, adanya wahyu dari Allah Swt untuk menjadi sebuah pedoman bagi manusia, dalam mengatur baik buruknya sikap manusia. Dalam artian baik atau buruknya suatu pekerjaan itu kembali pada nash bukan pada akal manusia.

ð Kaum Sufisme (orang-orang yang mengutamakan hati nurani atau perasaan) mereka beranggapan bahwa “akhlak Manusia” hanya dapat ditinjau dari “Dzauq” atau disebut dengan hati. Suatu pekerjaan manusia baik dan buruknya sikap manusia dinilai dari hatinya. Contohnya saja “SHOLAT” mereka mengertikan sholat bukan hanya sekedar mengerjakan syarat dan rukunnya saja. Namun mengerjakannya dengan hati dan niat yang ikhlas, khusyuk tuk tawajjuh menghadap Allah Swt, serta meninggalkan segala kesenangan duniawi.

2] Milal wa nihal (Dukturah Suhair)

hmm,, pelajaran ini adalah kelanjutan pelajaran “al-Adyan” di pondok dulu, kupelajari dikelas 5 yang diajarkan oleh usth Afifah. Dan kini Dukturah Suhair mengupas lebih luas pembahasan didalamnya, karena dikelasku murid hanya berjumlah 3 shaf saja, beliau lebih memilih metode belajar dengan diskusi. Bahkan setiap individu harus mengeluarkan argumennya. Menurutku ini sangat unik, karena metode kuliah di al-Azhar mayoritas memakai cara “Talaqqi”. Anehnya lagi Dukturah Milal wa nihal ini tidak mencetak buku muqoror, jadi hasil diskusi itulah yang dikemas menjadi sebuah buku. Pelajaran ini membahas seputar “Yahudi & Nasrani” dan tak luput mauqif “Islam” didalamnya.

ð Yahudi : adalah kaum yang ternyata turun-temurun dari pada Nabi Ibrahim As (tak ayal jika Nabi Ibrahim dijuluki sebagai Abu al-Anbiya’) karena banyak dari keturunan Beliau yang menjadi nabi, dengan keturunannya Ishaq dan Ismail. Hingga Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw sekalipun.
Mnurut sejarah, Kaum Yahudi ini dapat dinisbatkan pada Ibarni, Bani Israil, Yahudi, dan Zionis, dan pada kalam akhir, lebih cendrungnya tertuju pada “Bani Israil”. Hakikatnya Mereka adalah orang taat beragama, namun dengan adanya perkembangan zaman kaum ini ingkar kepada Allah Swt. Hingga diutuslah Nabi Ya’qub As, Yusuf As, Musa As, Daud As, dan Sulaiman As, pada kaum ini.

ð Nasrani : adalah kaum yang mempunyai keyakinan bahwa Isa As adalah Tuhan. Bahkan mereka juga mempunyai kepercayaan “trinitas” yaitu Tuhan bapa, Tuhan anak, dan roh al-Kudus. Mereka juga berangapan bahwa setiap umat manusia mempunyai dosa, karena kesalahan yang turun temurun dari nenek moyang yaitu Nabi Adam As memakan buah khuldi. Menurut sejarah kaum ini sangat mengagungkan Nabi Isa As, dengan itu Orang-orang Nasrani berkeyakinan dengan menyalib al-Masih ( Isa As) tuk menebus dosa seluruh manusia. Karena orang yang harus dikorbankan adalah orang yang suci. Sedangkan menurut Islam sendiri yang mereka salib bukanlah nabi Isa As, dan sejatinya Nabi Isa As berda’wah pada Tauhid Allah Swt.

3] Tafsir Maudu’i (Dukturah Maryam)

Beliau adalah ahli Tafsir dan Ulum al-Quran, sempat mengajarku juga syubhat haula al-Qur’an di tingkat 2. Ketika mengajar tak lepas dari kata-kata “ya bunaya”… hmm begitulah ciri khas beliau dalam mengajar. Dalam pelajaran Tafsir Maudu’i disuguhkannya banyak dalil dari ayat Qur’aniyah terkait dengan maudu’ yang dibahas. kali ini hanya membahas 4 bab yaitu: Jihad, Adil, Sidiq, dan Tauhid.

ð Jihad : Dalam bab ini, membahasa seputar jihad fie sabilillah. Kenyataannya Jihad banyak macamnya. Bagaimana cara kita berjihad menentang orang-orang kafir, jihad melawan hawa nafsu, Jihad melawan syetan, juga Jihad melawan Musuh Islam.

ð Adil : Adil dsini banyak juga banyak macamnya, Contohnya saja Adil dalam hukum, bersikap adil antar anak, dan adil ketika beristri lebih dari 1 ^_^,. De eL eL…>>

ð Sidiq : Islam menganjurkan pada umatnya untuk bertutur kata yang baik, serta merta jujur dalam berbicara. Dalam bab ini banyak menyuguhkan ayat-ayat Qur’an yang menjelaskan pentingnya sifat Sidiq, dan di tamtsil kan pada para Nabi yang di Utus Allah Swt mereka mempunyai sifat sidiq.

ð Tauhid : Kalimah tauhid adalah kalimah awal dan akhir. Dalam artian pertama kita masuk agama Islam membaca dua kalimah Syahadat, didalamnya mengucapkan “La Ilaha Illa Allah”, juga ketika kita mengakhiri hayat ini dengan membaca kalimah tauhid tersebut. Maka Allah Swt menjanjikan Syurga bagi umatnya yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Jannah adalah hakikat tempat Istirahat yang abadi.

4] Wasail Tabligh al-Da’wah wa Asalibuha (Duktur Ahmad)

Sebagai mahasiswa Azhary, sudah selayaknya alumni al-Azhar tuk berdakwah di lingkungan sekitarnya. Hal ini yang mendorong azhar dalam diktat kuliahnya tuk mempelajari metode berdakwah yang baik.

ð Wasail al-Da’wah : Wasail dsini mungkin bisa diartikan “perantara”. Dakwah yang baik bisa dilakukan dimasjid, dapat juga memelaui kalam (perkataan) atau berupa tulisan. Pedoman yang tak bisa dialihkan yaitu dengan al-Quran al-karim dan sunnah al-Nabawiyah.

ð Asalaib al-Da’wah : Asalib tentunya berbeda dengan Wasail. Dikatakan Asalib berasal dari kata Uslub atau “metode”. Dalam berdakwah metode yang dipakai yaitu dengan hikmah (perkataan yang baik), al-mau’idzoh (peringatan), al-Jadal (namun dengan menentang secara baik), al-Qisah (yaitu berupa hikayah atau cerita), serta al-Qasam (sumpah).

5] Hadits maudu’i (Dukturah Saidah)

Dalam pelajaran Tafsir Maudu’i menyuguhkan semua dalil dari ayat Quraniyah, sama halnya dalam hadits maudu’I, disini membahas banyak hadits nabawi yang berkaitan dengan maudu’ atau tema.

ð Nikah : Dalam bab nikah ini, banyak hadits yang menjelaskan bagaimana nikah menurut kaum jahiliyyah, juga menjelaskan pernikahan yang fasid. Serta merta penjelasan hukum thalaq, ‘iddah, rujuk, de eL eL…

ð Jual beli : banyaknya hadits yang memaparkan hukum jual beli, Islam sendiri menyariatkan “jual beli” untuk memudahkan umatnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Juga dijelaskan bagaimana adab jual beli yang baik, serta tidak diperbolehkannya Riba.

ð budak : Mungkin masalah perbudakan tidak lagi ada di zaman sekarang. Namun ini benar-benar ada dizaman Rasulullah Saw. Hingga munculnya hukum bagaimana memperlakukan budak dengan baik, dan tidak bertindak sewenang-wenang. Karena mereka juga seorang manusia. Islam telah memberikan hak mereka dengan bijak.

6] Mantiq Hadits (Duktur Abdu al-Salam)

Dibangku Ushuluddin tingkat 1 dan tingkat 2 telah dipelajari Mantiq Qadim. Dan sekarang tingkat 3 jurusanku memngkhususkan tuk mempelajari Mantiq Hadits. Yang mana itu adalah kelanjutan dari Mantiq Qadim. Duktur Abdu al-Salam beliau adalah Duktur yang sangat baik budinya, karena beliau tidak pernah mempersulit murid-muridnya dalam belajar ^_^,. Tapi sayang beliau tidak pernah mamasuki kelas kami, karena tempatnya dilantai tiga. dengan usianya yang sudah lanjut, Duktur yang baik ini tidak bisa menempuh tangga yang tinggi, namun dengan senang hati, kami semua yang turun dan mencari kelas yang kosong, demi menyerap ilmu langsung dari penyampaian beliau.

belajar Mantiq hadits, tentunya tak lepas dari pembahasan “Istiqra”.
Istiqra’ adalah penarikan kesimpulan umum berdasarkan karekteristik satuan-satuannya. Istiqra’ dibagi menjadi 2 macam: Istiqra’ tam dan Istiqra’ naqis.

ð Istiqra’ Tam : yaitu jika kesimpulannya didasarkan atas kesamaaan karekteristik semua satuannya, atau disebut dengan “Induksi Sempurna”.
biasanya ditemukan dalam penelitian Ilmu-ilmu kealamian yang karakreristik objek-objeknya yang diteliti bersifat konstan.

ð Istiqra’ Naqis : Dinamakan juga dengan Istiqra’ Masyhur yaitu jika didasarkan atas kesamaan (Naqis) karakteristik mayoritas. Disebut dengan “Induksi tidak sempurna”
Sering ditemukan dalam kajian ilmu-ilmu sosial, termasuk ilmu-ilmu agama.

“Wallahu a’lam bishawab”

Jadi ingat dengan sebuah kalimat “Semakin banyak hal yang kita baca, semakin kita tahu betapa bodohnya kita”. Karena ternyata masih banyak hal yang belum kita ketahui.

Terkhusus untuk semua Duktur dan Dukturah yang telah sudi menyalurkan ilmu-ilmumu,
Hanya bisa kuhadiahkan “al-Fatihah” untukmu

Semoga ilmu yang kami pelajari membawa berkah kelak, dan bermanfaat untuk diri sendiri khususnya dan untuk umat umumnya. Amin ya Rabbal alamin..

4 komentar:

  1. اجهد ولا تكسل و لا تك غافلا # فندامة عقب لمن يتكسل

    ان مع العسر يسرا....

    اللهم اني اسئلك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقبلا ..امين.

    don't forget go to my blog ya. .....

    BalasHapus
  2. waa mantep mbak..
    iri tuh saya foto nya :)
    pngeeeeenn ..:D

    BalasHapus