Minggu, 18 Agustus 2013

Kabar dari Mahasiswa Indonesia di Mesir

* Republika, Minggu 18 Agustus 2013

Situasi politik dan keamanan Mesir paska pembubaran paksa demonstran pendukung Dr. Mohammed Morsi pada hari Rabu (14/8) semakin memanas. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di seluruh dunia, terus bergerak dan bekerja melalui koordinasi para Ketua PPI se-Dunia untuk mengumpulkan dana guna membantu korban yang terus bertambah akibat konflik di Mesir.


PPI Dunia terus berkomunikasi dengan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berada langsung di tempat konflik. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga semangat kawan-kawan di sana, sekaligus sebagai penyambung berita dari mereka kepada kawan-kawan PPI di seluruh dunia dan masyarakat Indonesia.

Berikut informasi dari Mesir yang kami kutip langsung dari mantan Ketua Wihdah PPMI Mesir tahun 2012-2013 Sdri. Nurul Chasanah yang juga mahasiswi tingkat akhir di Universitas Al-Azhar.

- Pemeritah Mesir yang memberlakukan jam malam sejak 14 Agustus 2013, untuk tidak keluar rumah pada pukul 19:00 hingga pukul 06:00.

- Hari ini (Jum'at, 16/8/2013) akan berlaku demonstrasi besar-besaran di Kairo, bermula di 28 masjid dan berkumpul di Medan Ramsis. Perhimpunan yang sama bakal berlaku di seluruh provinsi di Mesir. Demonstrasi ini bertujuan untuk memecahkan kepungan kudeta kepada Rakyat Mesir.

- KBRI Kairo telah melarang keras kepada warga Indonesia di Mesir, untuk tidak ikut campur dalam politik dalam negeri Mesir baik secara verbal, tulisan di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan situs jejaring lainnya, maupun tindakan seperti ikut gerakan demonstrasi tertentu.

- Kami sebagai mahasiswa asing tetap menjaga ketenangan dan tetap meningkatkan kewaspadaan serta keamanan diri di kediaman dan lingkungan masing-masing, serta mempererat kekompakan dan koordinasi dengan sesama Warga Negara Indonesia.

- Mahasiswa Indonesia di Mesir masih dalam keadaan aman di apartemen masing-masing. Namun perlu menyiapkan bahan kebutuhan pokok untuk selama 2 minggu ke depan, karena beberapa toko tutup, dan beberapa penjual bahan makanan tak kunjung pulang.

- Konflik di Mesir telah meresahkan mahasiswa, karena jadwal ujian untuk program S2 yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2013 terpaksa diundur dan belum ditetapkan kembali waktunya. Juga untuk mahasiswa program S1 yang mana nilai hasil ujian seharusnya turun pada pertengahan bulan Ramadhan, namun sampai saat ini hanya beberapa fakultas saja.

- Juga terhambatnya program-program PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) di Mesir, yaitu Pemilu Raya (pemilihan presiden dan wakil presiden PPMI) dan Laporan Pertanggung Jawaban PPMI periode 2012-2013 yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Agustus, harus diundur sampai kondisi Mesir kembali stabil.

Sementara itu, berita senada juga kami dapatkan dari mahasiswa Indonesia lain di Mesir saat ini. Bahwa, setelah pelaksanaan shalat Jum’at akan digelar demo besar-besaran -yang mereka menyebutnya dengan "Jum’at Kemarahan"- dari beberapa masjid dan militer juga sudah bersiap untuk membubarkan para pendemo itu.


Koordinator Biro Press PPI Dunia



Mustaqim Effendi


buka : http://www.republika.co.id/berita/komunitas/perhimpunan-pelajar-indonesia/13/08/18/mrqfp7-kabar-dari-mahasiswa-indonesia-di-mesir

1 komentar: