Senin, 24 Oktober 2011

"ramsees station in memory"

cuaca kairo kini makin tak menentu, kadang panas dan kadang dingin, aku yang hampir tiga tahun hidup di sinipun masih sering saja tertipu akan hal ini, emang cuaca sekarang agak susah ditebak.

yap orang bilang musim musim seperti ini adalah masanya pancaroba (biasanya pergantian musim banyak wabah penyakit).ntah lah.. memang cukup aneh tuk beradaptasi dengan cuaca yang sedikit berbeda dengan tanah air kelahiranku.

waktu sudah menunjukkan pukul 15:30 CLT. aku memang sudah janji dengan samah, syaima', dan shara tuk ketemu di ramsees (salah satu nama stasiun kereta api bawah tanah di kairo. Malam ini kami berniat menghadiri acara walimatul ursy pernikahannya hebah di daerah muasasah. Mereka semua teman baikku di kampus, kebetulan karena kami sefakultas ushuluddin.

ba'da shalat ashar aku bergegas kaluar dari flat kediamanku. emang suhu belum terasa dingin karena matahari masih menunjukkan rona wajahnya. tas kecil favoritku cukup kuselempangkan dengan mudah. sementara jaket cukup aku lingkarkan di tangan, karena merasa masih enggan tuk memakainya.


--------- ****** ---------


tramco arah ramsees lumayan mudah dijangkau karena cukup banyak. kali ini perjalanku benar-benar berbeda dari biasanya. ntahlah suasana kali ini sangat mendukung dan aku rasa perjalanan sore emang menyenangkan. walaupun sebenarnya aku agak pusing sedikit akibat terserang flu karena pergantian musim. bagiku, penyakit kalau dibawa sakit akan terasa sakit. tapi kalau di bawa happy insyallah terasa enjoy ajha tuh.

tuk mengawali adventure, sang supir membunyikan musik, biasanya orang-orang mesir memang cuma mendengarkan saja, namun tuk kali ini benar-benar diluar dugaanku, semua orang yang ada di dalam tramco ini berekspresi. wanita muda disampingku cukup menggeleng-gelengkan kepala kekanan kiri mengikuti irama musik. sementara anak laki-laki mungkin sebaya kelas 5 SD, mereka penuh variasi dengan mengangkat tangan mereka dan entah itu gaya versi apa akupun kurang faham. yang lebih heran lagi ibu-ibu yang duduk didepanku mereka dengan semangat tepuk tangan, bahkan nggak cuma sekali dua kali melolong suara khas mesir kalau sedang bahagia.

aku yang ketika itu tepat disamping jendela, awalnya merasa aneh dengan suasana seperti ini. bahkan aku cuma bisa diam dan lebih fokus memandang ke arah luar jendela sembari memperhatikan jalan. mungkin sebenarnya mereka merasa aneh dengan keberadaanku sebagai orang asing disini. namun begitu siwanita muda menyenggolkan bahunya kearahku, aku sempat tidak sengaja memberi perhatian pada orang-orang didalam tramco, dan cuma bisa senyum kecil.

"hmm... ternyata sangat menyenangkan bersama mereka" gumamku
dan aku hanya bisa tertawa geli ketika kudapati tanpa ada unsur sengaja salah satu jari telunjuk mengikuti irama musik di atas pahaku. hahaha ada-ada saja. perjalanan setengah jam pun tak terasa.


--------****-----------


shohada (ramsees) adalah stasiun kereta terbesar yang aku ketahui di Kairo, dulunya nama stasiun ini adalah "hosni mubarak", namun ketika presiden mesir ini berhasil lengser oleh masa, dengan begitu nama stasiun ini seketika diganti dengan nama "shohada" yang mengartikan para mujahid yang membela kebanaran demi negara (kejadian 25 january 2011 di Mesir).



menelusuri anak tangga yang terhitung kebawah tanah sana, seakan menuju lorong dan memang cukup unik menurutku. Aku sempat kagum dengan Mesir, selain kaya akan khazanah keislamannya, cara mereka mengatasi kemacetan di kota ini dengan menciptakan metro bawah tanah. Andaikan di Indonesia ada seperti ini, aku rasa dapat mengatasi kemacetan di sana, apalagi Jakarta (khayalan belaka, but why not?).

dengan hanya membeli karcis seharga 1 Le (1 pound) kita bisa turun dimana saja kita mau dan sejauh apapun itu, mungkin itu salah satu keuntungan naik metro, selain murah juga cepat. Dengan selembar karcis yang kubeli, aku langsung memasukkan karcis tersebut kedalam pintu masuk, sebab dengan karcis itu barulah pintu besi itu bisa berputar.

sekarang waktu menunjukkan pukul 16:00 CLT, alhamdulilah aku bisa tepat waktu. tapi aku tak melihat mereka sama sekali di sana. handphone adalah sasaran utama disaat saat seperti ini.

O'oow ternyata dengan santai mereka jawab masih di helwan, memang mereka semua bertempat tinggal di sana, sedangkan aku sendiri tinggal di H-10 nasr city (banyak mahasiswa asing yang tinggal di daerah ini). Dan sekarang tujuan kami adalah "muasasah" (akhir stasiun metro yang arah ke shubra).

huufhhh... aku hanya bisa menarik nafas panjang. duduk menunggu di satasiun, terbayang bagaimana ditengah-tengah lalu lalang orang dengan keadaan sendiri (sangat membosankan). metro yang selalu saja melintas di hadapanku seolah tidak merasa bersalah meninggalkanku sendiri di sana.

sedikit obrolan sahabatku yang ketika itu kebetulan menelfonku setidaknya dapat dapat mencairkan suasana, namun itu hanya beberapa menit saja. Wal akhir MP3 di hp satu-satunya solusi terbaik kalau sudah BeTe begini. yah aku rasa "Saujana" adalah the best chois, emang lagu-lagunya sejak lama sudah memikat hati.

mereka semua memang keterlaluan, sampai pukul 17:20 CLT, satupun batang hidung diantara mereka belum ada yang tampak.

"ma'alisy ya nur" pinta maaf samah tiba-tiba membuyarkan lamunanku.

"Ahaaaa..." kaget ku. melihat mereka sudah disampingku senyumku makin melebar, seakan kajenuhan sirna dalam sekajap.

"La, mush musykilah (tidak apa-apa)" ujarku sembari memeluk pertanda kalau aku sangat merindukan mereka.


--------- ***** ---------


perjalanan jauh tak terasa sudah dengan diselingi canda tawa bersama mereka. Apalagi begitu melihat hebah yang malam itu menjadi permaisuri, sangat anggun dan menawan hati. sungguh bahagia rasanya turut menghadiri acara itu. jika sahabatku mendapatkan kebahagiaanya, akupun turut senang.






=> Cerita edisi "CURHAT" ^_^,.

1 komentar: